AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 23 April 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Luk. 18:31-43
18:31 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.
18:32 Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi,
18:33 dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.”
18:34 Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.
18:35 Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
18:36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?”
18:37 Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.”
18:38 Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”
18:39 Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”
18:40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya:
18:41 “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”
18:42 Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!”
18:43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
Berdoa Harus Spesifik
Doa baca: “’Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?’ Jawab orang itu: ‘Tuhan, supaya aku dapat melihat! Lalu kata Yesus kepadanya: ‘Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!’” (Luk. 18:41-42)
Dalam Lukas 18:35-43 kita melihat kisah di mana Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta dekat Yerikho. Melalui peristiwa ini kita dapat mengambil satu pelajaran dalam hal berdoa, yaitu harus belajar berdoa langsung pada sasaran. Jangan mengajar Tuhan di dalam doa, atau menjelaskan sesuatu kepada Tuhan.
Orang buta yang ada di luar kota Yeriko yang mendengar tentang Tuhan, berteriak dengan keras, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”(ayat 38). Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” (ayat 41). Orang buta ini tidak seperti kita yang berdoa dengan cara alamiah. Dia tidak memberikan banyak penjelasan, banyak petunjuk, banyak pengajaran kepada Tuhan. Melainkan dia dengan sederhana berkata, “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” (ayat 41).
Dalam doa-doa kita, kita terlalu banyak memberi penjelasan, pengajaran kepada Tuhan. Seolah-olah Tuhan tidak tahu apa-apa, sehingga perlu kita mengajarNya; kita ingin memberitahu Dia: siapakah Dia, apakah yang bisa Dia kerjakan. Ini adalah satu doa yang rutin. Kita seharusnya hanya memberitahu Tuhan apa yang menjadi kebutuhan kita dan apa yang kita inginkan. Jika kita ingin supaya Tuhan membangunkan kaum saleh, kita harus dengan sederhana berdoa: “Ya Tuhan, bangunkanlah kaum saleh.” Ini sudah cukup baik.
Kita juga harus berjaga-jaga, agar ketika berdoa kita tidak berbicara dengan ceroboh. Seorang yang pandai berdoa menulis sebuah syair yang di dalamnya berisi sebuah kalimat tentang berdoa, ‘Kalau Anda berdoa kepada Allah, persiapkanlah dulu apa yang Anda inginkan dari Allah.” Jadi, jangan memenuhi doa kita dengan kata-kata yang kosong. (Latihan dan Pelaksanaan Kelompok Vital (3), berita 9, W. Lee)
Ayat Hafalan: “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (1 Tim. 2:4)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: 1 Sam. 8—10