AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
17 Mei 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Yoh. 6:1-21
6:1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”
6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
6:9 “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
6:10 Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.”
6:13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia.”
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
6:16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu
6:17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,
6:18 sedang laut bergelora karena angin kencang.
6:19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
6:20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!”
6:21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
Dua Belas Bakul Penuh
Doa-baca: “Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.” (Yoh. 6:13)
Sisa dua belas bakul penuh menunjukkan bahwa tidak saja Kristus yang telah bangkit itu tak terbatas dan takkan asat, bahkan pembagian Tuhan kepada kita berlimpah ruah, lebih dari pada cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Lima roti dan dua ikan memuaskan hampir lima ribu orang (ayat 21). Apa yang kita serahkan kepada Tuhan mungkin sangat sedikit, tetapi berkat itu akan besar dan berkelimpahan, kelebihannya akan lebih besar daripada apa yang kita persembahkan. Apa yang kita serahkan kepada Tuhan takkan habis, sebaliknya, akan digunakan oleh Tuhan untuk memberkati orang lain dengan berlimpah, bahkan dengan kelimpahan, untuk membuktikan bahwa inilah perbuatan Tuhan yang ajaib.
Dalam catatan mukjizat ini, maksud tujuan Roh Kudus dalam inspirasi-Nya ialah menunjukkan bahwa kebutuhan nyata para pengikut Raja Surgawi ialah makanan yang memadai untuk memuaskan kelaparan kita. Semua yang mereka butuhkan adalah hayat kebangkitan-Nya untuk memuaskan kelaparan rohani mereka, sebagaimana dilambangkan dalam mukjizat ini.
Beserta Dia, kita memiliki suplai materi dan suplai hayat. Sebab itu, kita tidak takut apa pun. Asalkan ada hadirat-Nya, segala sesuatu beres. Kita menyambut penolakan dan dalam suatu arti, kita bahkan menyambut situasi dalam kekurangan, sebab kita memiliki Dia. Karena itu kebutuhan kita justru memberi kesempatan yang sangat baik kepada-Nya untuk melakukan sesuatu bagi kita. (PH Matius, Witness Lee)
Ayat Hafalan: “Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” (Kis. 2:39)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: 1 Raj. 9—10