AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 24 Juli 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Kis. 27:1-26
27:1 Setelah diputuskan bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
27:2 Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.
27:3 Keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka memenuhi keperluannya.
27:4 Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.
27:5 Setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.
27:6 Di situ perwira itu menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.
27:7 Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin menghalangi kami bergerak maju, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
27:8 Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.
27:9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Hari Puasa sudah berlalu dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya,
27:10 “Saudara-saudara, aku lihat bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita.”
27:11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada juru mudi dan nakhoda daripada kepada perkataan Paulus.
27:12 Karena pelabuhan itu tidak cocok untuk berlabuh selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan di pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.
27:13 Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.
27:14 Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin “Timur Laut”.
27:15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.
27:16 Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu.
27:17 Setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Karena takut terdampar di dasar pasir Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung saja.
27:18 Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut.
27:19 Pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.
27:20 Setelah beberapa hari tidak kelihatan matahari dan bintang-bintang dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.
27:21 Karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata, “Saudara-saudara, sekiranya nasihatku dituruti supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terhindar dari kesukaran dan kerugian ini!
27:22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bersemangat, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.
27:23 Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku,
27:24 dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar. Sesungguhnya karena rahmat Allah kepadamu, maka semua orang yang berada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat.
27:25 Sebab itu tetaplah bersemangat, Saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dikatakan kepadaku.
27:26 Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau.”
Tahan Menghadapi Kesulitan
Doa baca: “dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.” (Kis 27:24)
Dalam ministrinya, Paulus begitu banyak menghadapi kesulitan. Namun segala kesulitan yang dihadapi Paulus dalam pelayanannya tidak membuatnya patah semangat. Sama halnya dengan Hudson Taylor ketika melakukan penginjilan ke China. Hudson adalah orang yang tidak takut sulit, sekalipun dia tidak dapat berbahasa Mandarin. Dia mempelajari bahasa Mandarin dengan cara membandingkan kitab injil Lukas dalam bahasa Inggris dengan bahasa Mandarin. Dia mempelajari bahasa dengan sabar dan tidak takut sulit, sehingga ia dapat melanjutkan ministrinya di China. Dari sini pun dapat diketahui bahwa Hudson Taylor bukanlah orang yang segera mengundurkan diri begitu tahu ada kesulitan. Karena itu, Allah dapat melalui dia melakukan perkara besar.
Tidak boleh karena tahu sulit lalu mundur; kalau demikian, pasti tidak akan ada yang jadi. “Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai” (Pkh. 11:4). Orang dunia selalu mencari pekerjaan yang mudah, yang sulit diberikan kepada orang lain. Kita, orang-orang yang melayani Allah, harus sebaliknya, harus mencari yang sulit untuk dikerjakan. Kita harus percaya bahwa Allah dapat. Bagi Allah segala sesuatu mungkin, Bagi Allah tidak ada satu perkara pun yang sulit. Kita perlu percaya kepada Allah yang demikian. Iman dapat memindahkan gunung, iman dapat membereskan kesulitan. Asal kita memiliki iman, kita tidak takut segala macam kesulitan, asal kita memiliki iman, juga tidak ada perkara yang tidak mungkin. Jangan takut, karena dengan iman kita mampu mengatasi segala kesulitan yang kita hadapi ketika kita melayani Dia. (Sulit, W. Nee)
Ayat Hafalan 1: “Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” (Ef. 2:22)
Ayat Hafalan 2: “Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.” (Rm. 5:32).
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Ayb. 18—20