AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 28 Juli 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Rm. 1:1-17
1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikhususkan untuk memberitakan Injil Allah.
1:2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
1:3 tentang Anak-Nya yang secara jasmani berasal dari keturunan Daud,
1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Dialah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
1:5 Dengan perantaraan-Nya kami menerima anugerah dan jabatan rasul demi nama-Nya untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat.
1:6 Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Yesus Kristus.
1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Anugerah menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
1:8 Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersebar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.
1:9 Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil tentang Anak-Nya, adalah saksiku bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu:
1:10 Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.
1:11 Sebab aku ingin sekali melihat kamu untuk berbagi karunia rohani supaya kamu dikuatkan,
1:12 yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik aku oleh imanmu dan kamu oleh imanku.
1:13 Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu — tetapi hingga kini selalu aku terhalang — agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain.
1:14 Aku berutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada bangsa-bangsa lain, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.
1:15 Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.
1:16 Sebab aku tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya dinyatakan pembenaran oleh Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang yang dibenarkan karena imannya, akan hidup.”
Injil Allah
Doa baca: “Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah” (Rm. 1:1)
Injil Allah merupakan pokok pembicaraan dalam surat Roma (Rm. 1:1). Sudah menjadi kebiasaan setiap orang Kristen mengatakan ada empat kitab Injil, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Keempat Injil yang pertama dalam Perjanjian Baru mengisahkan Kristus dalam tubuh daging dan hidup di tengah-tengah murid-murid-Nya, sebelum kematian dan kebangkitan-Nya.
Masa antara setelah Dia berinkarnasi dan sebelum Dia mati dan bangkit, Ia ada di tengah-tengah murid-murid-Nya. Tetapi saat itu Dia belum tinggal di dalam mereka. Injil dalam surat Roma berkaitan dengan Kristus sebagai Roh, bukan Kristus di dalam tubuh daging.
Jika kita hanya mengenal Injil mengenai Kristus seperti yang tercantum dalam keempat kitab Injil dalam Perjanjian Baru, itu berarti Injil kita terlalu obyektif. Kita perlu Injil yang kelima, yaitu surat Roma, yang mewahyukan Injil Kristus yang subyektif. Kristus bukan sekadar Kristus yang ada di dalam daging (setelah Dia berinkarnasi dan sebelum kebangkitan-Nya), yang hanya berada di tengah-tengah murid-murid-Nya. Dialah Roh hayat yang berdiam di dalam kita. Dia sangat subyektif. Walaupun Yohanes 14-15 mewahyukan bahwa Kristus akan tinggal di dalam kaum beriman, namun itu masih belum digenapi sebelum Ia bangkit dari kematian. Karena itu, surat Roma merupakan Injil Kristus setelah kebangkitan-Nya, yang menunjukkan juga bahwa Dia sekarang adalah Juruselamat yang subyektif di dalam kaum beriman-Nya. Jadi, Injil ini adalah Injil yang lebih dalam dan lebih subyektif. (Pelajaran Hayat Roma, berita 2, W. Lee)
Ayat Hafalan: “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;” (Yoh. 1:16)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Ayb. 30—32:1