AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 3 Agustus 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Roma. 5:1-11
5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan berdasarkan iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah melalui Tuhan kita, Yesus Kristus.
5:2 Melalui Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman ke dalam anugerah ini. Di dalam anugerah ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
5:3 Bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketabahan,
5:4 dan ketabahan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang fasik pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
5:7 Sebab tidak mudah seseorang mau mati untuk orang yang benar — tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati.
5:8 Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dalam hal ini: Ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita.
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan melalui Dia dari murka Allah.
5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
5:11 Bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab melalui Dia kita sekarang telah menerima pendamaian itu.
Hasil Kesengsaraan
Doa baca: “Bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.” (Rm. 5:3)
Kesulitan sebenarnya merupakan jelmaan dari kasih karunia beserta semua kelimpahan Kristus. Hal ini mirip dengan inkarnasi Allah di dalam Yesus. Kelihatannya Ia hanya seorang manusia Yesus, padahal Dialah Allah. Seolah-olah keadaan sekitar kita penuh dengan kesulitan, padahal itulah kasih karunia. Kalau kita mengatakan bahwa kita menghargai kasih karunia dan tidak menghargai kesulitan, itu sama saja dengan mengatakan kita mengasihi Allah tetapi tidak menyukai Yesus. Namun, menolak Yesus berarti menolak Allah. Demikian juga, menolak kesulitan berarti menolak kasih karunia. Mengapa Allah berinkarnasi? Sebab Ia ingin datang kepada kita. Maka inkarnasi Allah berarti kunjungan Allah yang penuh kasih karunia.
Kesengsaraan adalah satu salib, dan kasih karunia adalah Allah sebagai bagian kita untuk kenikmatan kita. Kasih karunia ini terutama mengunjungi kita dalam bentuk kesengsaraan. Pengalaman atas kesengsaraan menghasilkan ketekunan (5:3). Ketekunan melebihi kesabaran; karena ini merupakan hasil dari kesabaran ditambah penderitaan. Tak seorang pun di antara kita yang memiliki ketekunan sejak lahirnya; hal itu merupakan hasil dari penderitaan atas kesengsaraan. Karena itu, Paulus mengatakan, kesengsaraan menimbulkan ketekunan. Kita bisa mengalami ketekunan ini dalam urusan-urusan kecil dalam hidup kita sehari-hari. Ketekunan menghasilkan tahan uji (5:4). Tahan uji adalah satu mutu teruji yang dihasilkan dari ketekunan atas kesengsaraan dan ujian. (PH Roma, Berita 9, W.Lee)
Ayat Hafalan: “Apa yang dilahirkan secara jasmani bersifat jasmani dan apa yang dilahirkan dari Roh bersifat rohani.” (Yoh. 3:6)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Mzm. 7—10