AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 16 Agustus 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Rm. 14:1–15:13
14:1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
14:2 Yang seorang yakin bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
14:3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
14:4 Siapakah engkau, sehingga engkau menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
14:5 Yang seorang menganggap hari tertentu lebih penting daripada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
14:6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Siapa yang makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa yang tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan dia juga mengucap syukur kepada Allah.
14:7 Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
14:9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
14:10 Tetapi engkau, mengapa engkau menghakimi saudara seimanmu? Atau mengapa engkau menghina saudara seimanmu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
14:11 Karena ada tertulis: ” ‘Demi Aku hidup,’ demikianlah firman Tuhan, ‘semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.’ “
14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah.
14:13 Karena itu, janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara seiman kita jatuh atau tersandung!
14:14 Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri; hanya bagi orang yang beranggapan bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.
14:15 Sebab jika engkau menyakiti hati saudara seimanmu karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudara seimanmu karena makananmu, sebab Kristus telah mati untuk dia.
14:16 Karena itu, jangan biarkan dirimu difitnah tentang apa yang baik padamu.
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.
14:18 Karena siapa saja yang melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
14:20 Janganlah engkau merusak pekerjaan Allah karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi seseorang akan bersalah, jika oleh makanannya orang lain tersandung!
14:21 Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau melakukan sesuatu yang menyebabkan saudara seimanmu tersandung.
14:22 Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
14:23 Tetapi siapa saja yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: “Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku.”
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
15:5 Semoga Allah, sumber ketekunan dan penghiburan, memberikan kepada kamu hidup yang sehati sepikir, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
15:7 Sebab itu terimalah satu sama lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.
15:8 Maksudku ialah: Demi kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita,
15:9 dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: “Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.”
15:10 Selanjutnya: “Bersukacitalah, hai bangsa-bangsa, dengan umat-Nya.”
15:11 Dan lagi: “Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia.”
15:12 Selanjutnya kata Yesaya, “Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan.”
15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Jangan tergesa-gesa untuk menghakimi
Doa-baca: “Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.” (Rm. 14:10)
Dalam 1 Timotius 5:24,25 Paulus berkata, “Dosa beberapa orang mencolok dan mendahului mereka ke penghakiman, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian. Demikian pula, perbuatan baik itu segera nyata dan kalau tidak demikian, perbuatan itu tidak dapat terus tetap tersembunyi.” Ayat ini menjelaskan bahwa dosa beberapa orang tersingkap lebih awal, dan dosa orang lain ternyatakan belakangan. Penghakiman atas dosa yang disebutkan di sini adalah prinsip yang bisa diterapkan baik pada penghakiman manusia maupun pada penghakiman Allah.
Pengertian pesan rasul dalam kedua ayat ini adalah jangan terburu-buru memuji orang, karena dosa-dosa mereka belum tersingkap secara terbuka, juga jangan terburu-buru menghakimi dan menghukum orang, karena perbuatan baiknya belum terungkap. Sering kali perbuatan-perbuatan dosa dari seseorang itu tersembunyi, perlu waktu untuk menyingkapkannya. Akan tetapi, kadang-kadang perbuatan baik seseorang juga tersembunyi, kemungkinan tertutup oleh tuduhan-tuduhan palsu, juga diperlukan waktu untuk menghalau kebohongan dan membawa situasi yang sebenarnya ke dalam terang. Jadi, janganlah kita mengambil keputusan yang terburu-buru, apakah seorang itu benar atau salah. Sebaliknya, kita perlu menunggu dan membiarkan waktu yang menyingkapkan situasinya. Kita memang mudah mengambil keputusan dan penghakiman yang tergesa-gesa. Tetapi walaupun sulit sekali menunggu dalam hal-hal seperti ini, kita perlu belajar untuk tidak tergesa-gesa. Janganlah menghakimi apa pun atau siapa pun dengan tergesa-gesa. (PH 1 Timotius, Berita 10, W.Lee)
Ayat Hafalan: “Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” (1 Kor. 14:33)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Mzm. 59—64