AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 18 Agustus 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: 1 Kor. 1:1–9
1:1 Dari Paulus, yang atas kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara seiman kita,
1:2 kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
1:3 Anugerah dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:4 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas anugerah Allah yang diberikan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.
1:5 Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: Dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
1:6 sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.
1:7 Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam karunia apa pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.
1:8 Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
1:9 Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Ia yang Meneguhkan Kita
Doa-baca: “Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.” (1 Kor. 1:8)
Manusia sulit sekali untuk menjadi teguh, karena manusia sangat mudah diombang-ambingkan. Karena itu, untuk menjadi teguh, bukan bersandar kekuatan alamiah diri sendiri, melainkan bersandar anugerah (kasih karunia), bersandar kuat kuasa-Nya. Kekuatan alamiah manusia tidak bisa diandalkan. Petrus pernah dengan berani memproklamirkan keteguhannya untuk mengikuti Tuhan, tetapi akhirnya ia menjadi sangat lemah, sampai menyangkal Tuhan tiga kali. Seorang saudara berkata bahwa setelah Anda nampak diri Anda tidak mampu, maka Anda akan nampak Allah mampu. Jika Anda tidak dapat melihat kelemahan Anda, Anda juga tidak dapat melihat kekuatan Kristus. Anda harus bersyukur kepada Allah atas kelemahan Anda. Karena kelemahan Anda justru untuk menyatakan kekuatan Kristus. Meskipun sejak dilahirkan, Martin Luther sudah mempunyai tekad yang kuat, tetapi ia belajar bersandar Tuhan, kuat bersandar Tuhan.
Kita menjadi teguh bukanlah perkara yang di luar, melainkan teguh dan kuat di dalam manusia batiniah karena Allah memberikan kepada kita Roh yang membangkitkan kekuatan (1 Tim. 1:7). Melalui Roh-Nya di dalam kita, manusia batiniah kita dikuatkan dan diteguhkan. Bukan diri kita yang tegih, melainkan perlu nampak ada Allah yang meneguhkan kita. Keteguhan alamiah manusia tidak ada gunanya, tetapi bersandarkan Roh-Nya yang perkasa, manusia batiniah kita diteguhkan, inilah keteguhan yang sejati. Tuhan tidak hanya meneguh kan kita kemarin dan hari ini, Dia terus menerus meneguhkan kita bahkan sampai hari kedatangan-Nya kali kedua supaya kita didapati-Nya tidak bercacat. (Teguh, LYD)
Ayat Hafalan: “Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.” (Ef.4:7)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Mzm. 69—72