AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 26 Oktober 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: 2 Tim. 1
1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus.
1:2 Kepada Timotius, anakku yang terkasih: Anugerah, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
1:3 Aku mengucap syukur kepada Allah yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
1:4 Apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.
1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu melalui penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi, janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan anugerah-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
1:10 dan sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang melalui Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan guru.
1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memelihara apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari aku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih di dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.
1:15 Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari aku; termasuk Figelus dan Hermogenes.
1:16 Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara.
1:17 Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku.
1:18 Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya daripada aku.
Hati Nurani yang Murni
Doa baca: “Aku mengucap syukur kepada Allah yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.” (2 Tim. 1:3)
Dalam pengertian kita, hati nurani yang murni adalah hati nurani tanpa tuduhan. Tetapi ada perbedaan antara murni dan tanpa tuduhan. Orang sering berkata, “Hati nurani si A buruk” atau “hati nurani si B sangat baik.” Pemikiran tentang hati nurani yang baik dan tidak baik ini benar-benar sesuai dengan konsep Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Baru, hati nurani yang baik berarti hati nurani yang tidak bengkok, tidak sesat, melainkan hati nurani yang sangat normal dan benar. Hati nurani yang tidak sesat adalah hati nurani yang normal sedangkan hati nurani yang tidak bengkok adalah hati nurani yang benar. Hati nurani yang murni adalah hati nurani yang normal dan benar. Misalnya, saya ketahuan mencuri uang majikan saya, namun saya membenarkan perbuatan saya dengan berkata, bahwa majikan saya berhutang kepada saya. Saya beralasan, karena majikan saya tidak membayar apa yang seharusnya saya peroleh, maka tidaklah salah kalau saya mencuri uangnya guna membereskan kekurangan itu. Setiap orang tahu bahwa alasan semacam itu adalah memutarbalikkan fakta. Jika saya beralasan seperti itu, itu membuktikan bahwa hati nurani saya tidak baik.
Ketika rasul Paulus menulis surat kepada Timotius, gereja sudah berada dalam keadaan merosot dan banyak hal berada dalam kegelapan. Dalam masa kemerosotan gereja, Anda dan saya perlu melatih diri agar tidak mengikuti zaman yang bengkok ini, juga tidak berjalan menurut kondisi kekristenan yang merosot. Kita harus memelihara hati nurani yang lurus, normal, tepat, dan murni. (Doa, W. Lee)
Ayat Hafalan: “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah dengan mengucap syukur”. (Kol. 4:2)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Yer. 23:9—24