AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 27 Oktober 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: 2 Tim. 2
2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh anugerah dalam Kristus Yesus.
2:2 Apa yang telah engkau dengar dariku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga pandai mengajar orang lain.
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan, karena Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
2:8 Ingatlah hal ini: Yesus Kristus, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
2:9 Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
2:10 Karena itu, aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
2:11 Benarlah perkataan ini, “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia;
2:12 jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
2:14 Ingatkan dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.
2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
2:16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan tidak suci yang hanya menambah kefasikan.
2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal siapa milik-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.”
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21 Jika seseorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang baik.
2:22 Sebab itu, jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
2:23 Hindarilah persoalan-persoalan yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa persoalan-persoalan itu menimbulkan pertengkaran,
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus pandai mengajar, sabar
2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
2:26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Dia Tetap Setia
Doa baca: “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
(2 Tim. 2:13)
Kata “setia” berarti kesetiaan Tuhan kepada firman-Nya. Jika kita tidak setia, Tuhan akan tetap setia, karena Ia tidak dapat menyangkal diri-Nya. Jika kita tidak setia kepada-Nya, walaupun Ia setia, Ia tidak dapat menerima kita sebagai yang setia dengan membuat diri-Nya menjadi tidak setia, yaitu dengan menyangkal diri-Nya sendiri, menyangkal sifat dan apa ada-Nya.
Allah mau agar semua janji-Nya, setiap perkataan dan setiap kalimat, dipenuhi dalam anak-anak-Nya. Apapun yang difirmankan-Nya, akan Dia tepati. Kalau tidak, ke-Allahan-Nya akan terancam. Karena Ia tidak bisa menyangkal diri-Nya; Ia harus tetap dapat dipercaya, apapun keadaannya. Jika janji-Nya merupakan perkataan yang kosong, kita tentu tidak dapat mempercayakan segala sesuatu dan diri kita kepada Allah. Bagaimana kita masih bisa ragu-ragu, atas apa yang telah Ia janjikan, sedangkan Ia setia dan tidak akan mengingkari perkataan-Nya? Karena itu, saudara-saudara, sekarang marilah kita belajar pelajaran ini. Diri Anda bukanlah dasar dari iman. Jangan Anda tanyakan pada diri Anda, “Apakah aku mempunyai iman? Apakah imanku cukup?” Tak ada gunanya mengajukan pertanyaan tersebut. Semakin Anda bertanya, makin berkurang iman Anda. Bertanyalah kepada Allah. Apakah janji Allah mengenai persoalan ini? Pernahkah kasih-Nya terhadap Anda berubah? Akankah Ia mengingkari janji-Nya? Sanggupkah Ia melaksanakan janji-Nya? Dapatkah la dipercaya? Dapatkah Ia disandari? Bila Anda lebih mempertimbangkan Allah, Anda tidak akan membuat iman sendiri. Hanya Allah yang bisa dipercaya. (PH 2 Timotius, berita 3, W. Lee; Sumber Iman, W. Nee)
Ayat Hafalan: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.” (Mat. 17:21)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Yer. 21—26