AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 30 Oktober 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Tit. 1
1:1 Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang tampak dalam ibadah kita,
1:2 dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta.
1:3 Pada waktu yang dikehendaki-Nya, Ia telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita.
1:4 Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: Anugerah dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.
1:5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu,
1:6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu istri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.
1:7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang pengawas jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,
1:8 melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri
1:9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
1:10 Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.
1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.
1:12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata, “Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas.”
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegurlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,
1:14 dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan perintah-perintah manusia yang berpaling dari kebenaran.
1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal budi maupun suara hati mereka najis.
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan tidak taat dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Pengharapan akan Hidup yang Kekal
Doa baca: “Dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta.” (Titus 1 :2)
Paulus menjadi rasul, bukan hanya menurut kepercayaan dan pengetahuan akan kebenaran, juga berdasarkan pengharapan akan hayat (hidup) yang kekal, yang dalam kekekalan dijanjikan oleh Allah yang tidak dapat berdusta. Hayat yang kekal, hayat Allah yang bukan ciptaan, bukan hanya untuk kita nikmati dan kecap pada hari ini, tetapi kelak juga akan kita warisi (Mat. 19:29) dengan sempurna sampai selamanya. Pengalaman kita terhadap hayat yang kekal pada hari ini, membuat kita memenuhi syarat untuk mewarisinya pada masa yang akan datang. Kenikmatan terhadap hayat yang kekal pada hari ini adalah suatu pencicipan; pewarisan hayat kekal pada masa yang akan datang dan dalam kekekalan barulah pengecapan yang penuh. Pewarisan ini adalah pengharapan akan hayat yang kekal. Inilah pengharapan yang penuh bahagia yang diwahyukan dalam 2:13, yang meliputi kemerdekaan kemuliaan keputraan yang penuh, penebusan tubuh kita (Rm. 8:21-25), keselamatan yang akan dinyatakan pada zaman akhir (1 Ptr. 1:5), serta pengharapan yang hidup dari warisan yang tidak bisa binasa, yang tidak dapat cemar, dan yang tidak dapat layu , yang tersimpan di surga bagi kita (1 Ptr. 1:3-4). Inilah berkat dan kenikmatan yang penuh, rohani, ilahi, dan surgawi, baik dalam Kerajaan Seribu Tahun maupun dalam langit baru dan bumi baru.
Hayat kekal adalah hayat Allah, yang bukan ciptaan, hanya dalam waktu bertahan sampai selamanya, dan juga dalam sifatnya kekal dan ilahi. Hayat kekal Allah diberikan kepada semua orang beriman dalam Kristus. Hayat ini telah menaklukkan maut (Kis. 2:24) dan akan menelan maut (2 Kor. 5:4). Paulus menerima jabatan rasulnya dan menyelesaikan pelayanannya, bukan berdasarkan keuntungan masa kini, melainkan berdasarkan pengharapan ini sebagai syaratnya, yaitu pengharapan akan hayat (hidup) yang kekal. (PH Titus, berita 1, W. Lee)
Ayat Hafalan: “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah dengan mengucap syukur”. (Kol. 4:2)
Ayat Hafalan: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.” (Mat. 17:21)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Yer. 30—31