AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 28 November 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: 1 Ptr. 5
5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
5:4 Apabila Gembala Agung datang, maka kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5:5 Demikian juga, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi memberi anugerah kepada orang yang rendah hati.”
5:6 Karena itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu bahwa semua saudara seimanmu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
5:10 Dan Allah, sumber segala anugerah, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
5:11 Dialah yang punya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
5:12 Dengan perantaraan Silwanus yang kuanggap sebagai seorang saudara seiman yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu bahwa ini adalah anugerah yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!
5:13 Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babel dan juga dari Markus, anakku.
5:14 Berilah salam seorang kepada yang lain dengan ciuman kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Anugerah bagi Orang Rendah Hati
Doa baca: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi memberi anugerah kepada orang yang rendah hati.” (1 Ptr. 5:5b)
Orang yang mengenal karunia Allah tidak bisa tidak rendah hati karena Allah memberi anugerah kepada orang yang rendah hati. Rendah hati berarti tidak meninggalkan kedudukan bagi diri sendiri. Rendah (bawah) baru bisa masuk ke dalam jalan hayat Allah. Jalan masuk ke dalam hayat Allah sangatlah sempit, maka orang harus merendah, kecil, mati terhadap ego, baru bisa melalui jalan ini. Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya dan melayani murid-murid (Yoh. 13:1-7). Sekali tidak rendah hati, sekali tidak merendah, maka akan jatuh dari anugerah, jatuh ke dalam prinsip Iblis yang meninggikan diri.
Dalam masyarakat, banyak orang mencari kekuasaan dan keuntungan, memperebutkan siapa yang terbesar, siapa yang teratas, siapa yang berkuasa. Dalam gereja, yang mau menjadi besar harus menjadi yang kecil, yang mau menjadi terkemuka harus menjadi hamba semua orang (Mat. 20:26-27). Ada merendah baru ada taat. Gereja seharusnya seperti sebutir biji sesawi, tidak boleh bertumbuh menjadi pohon. Hayat yang kita peroleh adalah hayat yang merendah, membuat orang rendah hati, membuat orang kecil.
Butir-butir padi yang telah masak itu, karena di dalamnya penuh kelimpahan, maka mereka semua tunduk ke bawah. Tetapi bulir-bulir yang belum masak, karena dalamnya masih kosong, kurang berisi, maka mendongak ke atas. Demikian pula dalam perkara rohani. Hanya yang belum matang, di dalamnya masih kosong, kurang berisi, mereka bisa sombong. Marilah kita menjadi orang yang mengenal kurnia Allah sehingga kita dapat dipenuhi dengan kelimpahan anugerah. (Rendah, LYD)
Ayat Hafalan: “Karena Kitab Suci berkata, ‘Siapa saja yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.’” (Rm. 10:11)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Yeh. 37