AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Pembacaan Ayat Alkitab: Mrk. 1:23–45
1:23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
1:24 “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
1:25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!”
1:26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
1:27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”
1:28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
1:29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
1:30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
1:32 Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.
1:33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
1:36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;
1:37 waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.”
1:38 Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.”
1:39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
1:43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
1:44 “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
1:45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Tuhan Mau Menyembuhkan Engkau
Doa baca: “Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir.’” (Mrk. 1:41)
Kita percaya bahwa Allah memang dapat, tetapi bagaimana kita mengetahui bahwa Ia mau menyembuhkan kita? Kita tidak mengetahui kehendak-Nya. Jangan-jangan Tuhan tidak mau menyembuhkan kita, kalau begitu, apa daya? Ini merupakan kasus lain. Karena itu dalam Markus 1:41, kita nampak masalah yang kedua, yaitu ketika seorang menderita sakit, tidak cukup jika ia hanya belajar mengetahui kekuatan Allah, ia harus pula belajar mengetahui kemauan Allah, barulah berguna.
Betapapun besarnya kekuatan Allah, apakah gunanya jika Ia tidak mau menyembuhkan kita? Problem yang terdapat di sini bukan dapat tidaknya Allah menyembuhkan kita, melainkan mau tidaknya Ia menyembuhkan kita. Seandainya Allah tidak mau menyembuhkan penyakit kita, walau kekuatan-Nya sangat besar, tidaklah berarti apa-apa bagi kita. Maka masalah pertama yang harus kita hadapi ialah“Allah dapat”, sedang yang kedua ialah “Allah mau”.
Markus 1:41 memperlihatkan kepada kita, ketika Tuhan berhadapan dengan orang yang menderita sakit kusta, Ia berkata, “Aku mau”.Dalam dunia tidak ada penyakit lain yang lebih kotor daripada penyakit kusta. Segala penyakit dalam Perjanjian Lama hanya dianggap penyakit saja, tetapi penyakit kusta diangap suatu kenajisan. Sebab begitu Anda terjamah orang sakit kusta, Anda akan ketularan penyakit tersebut. Dari segi manusiawi, jika Tuhan Yesus menjamah orang itu, Ia juga akan ketularan. Tetapi kasih Tuhan sangatlah besar; Ia berkata, “Aku mau!”.
Setelah Tuhan menjamahnya, orang itu pun tahirlah. Kalau Tuhan mau mentahirkan orang yang menderita sakit kusta, masakan Tuhan tidak mau menyembuhkan penyakit kita? Karena itu, Anda harus dapat berkata kepada Tuhan, “Allah dapat”, “Allah mau”. Hanya mengetahui Allah dapat, tidak cukup; harus pula mengetahi Allah mau. (Penyakit, W. Nee)
Ayat Hafalan: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm. 119:105)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Im. 15—17