Eat n Drink 56 | Edisi 25 Februari 2016 (Dipulihkan dari Kebisuan dan Ketulian)
25/02/2016 No Comments Reflection Administrator

Pembacaan Ayat Alkitab: Mrk. 7:1-30

7:1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.

7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.

7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;

7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.

7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?” 

7:6 Jawab-Nya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.

7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.

7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.

7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban — yaitu persembahan kepada Allah –,

7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun untuk bapanya atau ibunya.

7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan.”

7:14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: “Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.

7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”

7:16 [Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!]

7:17 Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu.

7:18 Maka jawab-Nya: “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,

7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.

7:20 Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.

7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.

7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Dipulihkan dari Kebisuan dan Ketulian

Doa baca: “Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: ‘Efata!’, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik”(Mrk. 7:34-35)

 

Markus 7:32 berkata, “Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya di atas orang itu.” Orang yang bisu dan tuli melambangkan seorang yang secara rohani bisu dan tuli, seorang yang tidak mampu mendengar suara Allah dan memuji Dia (Yes. 35:6) dan berbicara bagi Dia (Yes. 56:10). Kebisuannya disebabkan oleh ketuliannya. Keselamatan penyembuhan Hamba-Penyelamat secara sepenuhnya mampu menyembuhkan ketulian dan kebisuan yang sedemikian melalui menanggulangi telinganya pertama-tama dan kemudian menyentuh lidahnya.  

Ayat 33 dan 34 mengatakan, “Sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus mendesah dan berkata kepadanya, ‘Efata!’, artinya: Terbukalah!” Kata Yunani yang diterjemahkan “meletakkan” di dalam ayat 33 dapat juga diterjemahkan “menancap”. Penancapan jari-Nya ke dalam telinga orang tuli melambangkan penanggulangan-Nya berkenaan dengan organ pendengaran (lihat Yes. 50:4-5; Ayb. 33:14-16), dan penjamahan akan lidahnya dengan ludah-Nya melambangkan pengurapan-Nya atas organ bicara orang yang bisu dengan firman yang keluar dari mulut-Nya. Ini adalah cara penyembuhan-Nya.

Orang yang tuli dan bisu di dalam 7:31-37 menunjukkan kondisi kita hari ini. Ketulian sering merupakan sebab dari kebisuan. Kita kesulitan berbicara karena kita ceroboh di dalam mendengarkan pembicaraan Tuhan. Jika kita lebih teliti dalam pendengaran kita, kita akan berbicara dengan spontan. (PH Markus, berita 21, W. Lee)

 

Ayat Hafalan: “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, melalui Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma 8:37)

Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Bil. 7

TOMOHON UNDERCOVER | Short Film from North Sulawesi – INDONESIA
TOMOHON UNDERCOVER | Short Film from North Sulawesi – INDONESIA

SINOPSIS : Dua gank anak muda yang berseteru namun kepala masing-masing geng terpikat pada satu wanita yang sama. Film ini Read more

Eat n Drink 1 (Anak Daud, Anak Abraham)
Eat n Drink 1 (Anak Daud, Anak Abraham)

Pembacaan Ayat Alkitab: Mat. 1 1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Read more

Eat n Drink 2 (Melihat Bintang-Nya)
Eat n Drink 2 (Melihat Bintang-Nya)

Pembacaan Ayat Alkitab: Mat. 2:1-23 2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang Read more

Eat n Drink 3 (Bertobat Demi Kerajaan)
Eat n Drink 3 (Bertobat Demi Kerajaan)

Pembacaan Ayat Alkitab: Mat. 3 3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: 3:2 "Bertobatlah, Read more

(Visited 3 times, 1 visits today)
About The Author

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *