AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 25 Maret 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Luk. 5:1-16
5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
5:5 Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
5:11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
5:12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
5:13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
5:14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
5:15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Daya Tarik Tuhan
Doa baca: “Simon menjawab: ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.’ Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak” (Luk. 5:5-6)
Mujizat dalam Lukas 5 adalah bagian dari daya tarik Tuhan terhadap orang-orang yang dijajah oleh hal mencari nafkah. Mujizat ini menarik Petrus kepada Manusia-Penyelamat.
Petrus adalah seorang nelayan profesional, di danau itu terdapat banyak ikan, dan malam hari adalah waktu yang tepat untuk menjala ikan. Meskipun demikian, mereka tidak menangkap apa-apa. Ini pasti dikarenakan Tuhan menggunakan kedaulatan-Nya untuk menjauhkan ikan-ikan itu, ini tidak menggunakan kebajikan insani-Nya, melainkan menggunakan atribut ilahi-Nya. Alasan Tuhan menggunakan kedaulatan-Nya dengan cara demikian adalah Dia bermaksud menarik Simon dan saudaranya. Karena itu, pada waktu yang tepat, Tuhan memerintahkan ikan itu untuk datang mendekat. Hasilnya, “mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak” (ay. 6). Kedua perahu itu penuh dengan ikan hingga hampir tenggelam (ay. 7). “Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun sujud di depan Yesus dan berkata, ‘Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang berdosa’” (ay. 8). Tercatat bahwa “ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap” (ay. 9). Di sini yang penting adalah bahwa dalam mujizat ini kita dapat melihat kebajikan insani Tuhan dan atribut ilahi-Nya.
Kebajikan insani yang mengekspresikan atribut ilahi. Ini berarti, Manusia-Penyelamat ini menempuh suatu kehidupan yang penuh dengan kebajikan insani, dan kebajikan insani ini mengekspresikan atribut ilahi. Karena Manusia-Penyelamat hidup dengan cara ini, maka Petrus dan orang-orang lainnya tertarik kepada Tuhan dan mengikuti Dia. (PH Lukas, berita 12, W. Lee)
Ayat Hafalan: “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Rm. 12:11)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Ul. 29:18—31:29