AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Kakaskasen saat ini terus melakukan pengamatan dan pemantauan secara intensif terhadap aktivitas Gunung Lokon yang ada di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara. Hal tersebut terkait terbentuknya kawah baru serta adanya rekahan di sebelah barat kawah Tompaluan pasca erupsi yang terjadi pada 13 September 2014 lalu. Kawah baru serta rekahan yang terbentuk pada salah satu gunung dengan aktivitas cukup tinggi ini memanjang ke arah tenggara dan barat laut dengan panjang rekahan sekitar 200 meter serta sejumlah lubang letusan dengan diameter kurang lebih 4 hingga 14 meter. Bahkan letusan terakhir tidak terjadi di kawah Tompaluan melainkan di kawah dan rekahan baru ini.
Selain aktivitas vulkanik yang terus meningkat, gempa tektonik diprediksi turut memberi andil dalam mempercepat terjadinya kawah baru dan rekahan ini dimana dari data seismograf di pos pengamatan yang merekam gempa tektonik mencapai 120 kali per bulan. Sementara gempa terasa terjadi pada 18,19 Juni 2014 dan 10 September 2014 terjadi gempa tektonik empat kali yang kemudian diikuti swarm 12 September 2014 selanjutnya disusul terjadinya letusan 13 September 2014. Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Kakaskasen Farid Ruskanda Bina, data pemeriksaan kawah menunjang terhadap terjadinya kawah baru dan rekahan tersebut. “Dari data pemeriksaan kawah yang dilakukan pada 25 Juni 2014, hasil pengukuran suhu pada titik tetap, titik 1, terukur 96,6 derajat C. Namun pada pengukuran 20 Agustus 2014 pada titik yang sama terukur 40 derajat 9. Terjadi penurunan suhu yang cukup besar sedangkan kegempaan tidak terjadi penurunan melainkan tetap,” ujarnya kepada beritamanado.com.
Indikasi tersebut menurut Farid menunjukkan bahwa sumber panas beralih ke tempat lain. “Diduga sumber panas berpindah ke arah barat kawah tempat terjadinya rekahan dan letusan. Selain terdapat tembusan solfatara yang cukup tebal di ujung barat laut rekahan, rekahan tersebut juga memotong aliran air yang datang dari puncak sehingga di musim penghujan rawan terjadi letusan freatik apabila suhunya masih tinggi. Sejarah baru kini terjadi di Gunung Lokon dimana memiliki kawah baru. Dan apakah kawah baru menjadi satu dengan kawah Tompaluan atau tidak tinggal menunggu aktivitas dan perkembangan yang akan terjadi selanjutnya,” pungkasnya.