AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
RAJA SURGAWI DIUJI (1)
Peristiwa dalam pasal 21 terjadi selama minggu terakhir hidup Tuhan di bumi (Yoh. 12:1).
Dalam 21:23—22:46 Tuhan diuji dan diperiksa. Kristus adalah Anak Domba Paskah yang sejati, sedangkan anak domba dalam Keluaran 12 hanyalah suatu lambang.
Pertama-tama Tuhan diperiksa oleh imam-imam kepala dan tua-tua (Mat. 21:23). Tuhan menjawab mereka dengan pertanyaan tentang Yohanes Pembaptis (ayat 24). Imam-imam kepala dan tua-tua berkata kepada Tuhan bahwa mereka tidak tahu apakah Yohanes Pembaptis datang dari surga atau dari manusia (ayat 27). Jawaban mereka adalah bohong. Tetapi Tuhan menyingkapkan dusta mereka dan menghindar dari pertanyaan mereka (ayat 27). Dengan demikian, Tuhan Yesus melalui ujian yang pertama tanpa cela.
Lalu Tuhan Yesus memberi mereka perumpamaan tentang seorang yang mempunyai dua orang anak (ayat 28-32). Orang itu memberi tahu anak yang pertama agar bekerja di kebun anggur. Pada mulanya anak itu menolak, tetapi kemudian ia menyesalinya dan pergi. Orang itu memberi tahu anak yang kedua untuk melakukan hal yang sama. Tetapi setelah mengatakan bahwa ia mau, akhirnya ia tidak pergi. Lalu Tuhan berkata, “Pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (ayat 31).Firman Tuhan di sini menyiratkan pengalihan hak kesulungan dari orang Israel kepada orang-orang lain yang terdiri atas orang berdosa dan pemungut cukai yang telah diselamatkan. Ini berarti bahwa hak kesulungan Allah telah dialihkan dari Israel kepada gereja (Ibr. 12:23). Ayat 32 mengatakan tentang jalan kebenaran. Injil Matius sebagai kitab mengenai kerajaan menekankan perkara kebenaran, karena hayat kerajaan adalah hayat yang memiliki kebenaran yang ketat, yang harus kita cari (5:20; 6:33).Dalam ayat 33-46, Tuhan melanjutkan dengan perumpamaan lain tentang penyerahan Kerajaan Allah. Ini adalah perumpamaan kebun anggur dimana seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menyerahkannya kepada penggarap-penggarap (ayat 33). Tuan tanah itu adalah Allah, kebun anggur adalah Kota Yerusalem (Yes. 5:1) dan penggarap-penggarap adalah para pemimpin Israel (21:45).Tuan tanah berkali-kali mengutus hamba-hamba-Nya untuk menerima hasilnya, tetapi penggarap-penggarap itu memukul dan membunuh mereka (ayat 34-46). Ini adalah penganiayaan yang diderita oleh nabi-nabi Perjanjian Lama (Yer. 37:15; Neh. 9:26; 2 Taw. 24:21).Kemudian tuan tanah mengutus anak-Nya, tetapi penggarap-penggarap melempar-Nya ke laur dari kebun anggur dan membunuh Dia (ayat 38-39). Ini menunjukkan bahwa Kristus dibunuh di luar Kota Yerusalem (Ibr. 13:12). Hal ini menyebabkan tuan tanah membinasakan penggarap-penggarap yang jahat dan menyerahkan kebun anggur itu kepada penggarap-penggarap lain, yaitu para rasul (ayat 40-41).
Kristus sebagai batu penjuru ditolak oleh tukang-tukang bangunan Yahudi (ayat 42). Batu di sini ialah Kristus untuk bangunan Allah (Yes. 28:16; Za. 3:9; 1 Ptr. 2:4). Kristus bukan hanya batu dasar (Yes. 28:16) dan batu utama (Za. 4:7), tetapi juga batu penjuru. Dalam ayat 43 Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah akan diambil alih dari orang Yahudi dan diberikan kepada gereja.
Orang Yahudi telah tersandung pada Kristus sehingga hancur remuk (ayat 44; Yes. 8:15; Rm. 9:32). Bagian terakhir dari ayat 44 mengatakan, “Siapa saja yang ditimpa batu itu, ia akan remuk.” Ini mengacu kepada bangsa-bangsa yang akan dipukul dan dihancurkan Kristus pada saat kedatangan-Nya kembali (Dan. 2:34-35). Bagi kaum beriman, Kristus adalah batu dasar, yang mereka percaya dan sandari (Yes. 28:16); bagi orang Yahudi yang percaya, Dia adalah batu sandungan (Yes. 8:14; Rm. 9:33); dan bagi bangsa-bangsa, Dia akan menjadi batu yang menghancurkan.
Juruselamat kita itu adalah batu, ini mewahyukan fakta bahwa penyelamatan Allah adalah untuk pembangunan Allah (Kis. 4:10-12). Gereja ialah ladang yang menghasilkan bahan-bahan untuk pembangunan Allah (1 Kor. 3:9). Apa pun yang ditumbuhkan ladang ini adalah untuk pembangunan. Sebagai seorang beriman, Kristus bagi Anda adalah batu bangunan. Kita perlu menguji diri sendiri dan bertanya berapa banyak pembangunan yang terdapat di antara kita.
Kerajaan tergantung pada gereja dan gereja tergantung pada pembangunan. Tanpa pembangunan, tidak akan ada hidup gereja yang riil. Di dalam Dia dan melalui Dia kita dibangunkan bersama.Setelah pewahyuan yang begitu indah, para pemimpin Yahudi berusaha menangkap Raja surgawi agar dapat membunuh-Nya (ayat 45-46). Ini menunjukkan bahwa mereka sebagai tukang-tukang bangunan, sepenuhnya membuang Kristus yang adalah batu pembangunan Allah.