AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Upaya keras melalui koordinasi berbagai pihak dilakukan Pemerintah
Kota Tomohon untuk mengatur kepulangan para siswa yang tertunda
kepulangannya ke Tomohon setelah mengikuti lomba di Bandung. Para
siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen Tomohon
berhasil meraih juara umum pada lomba Marching Band Di Bandung. Tim
keseluruhan yang beranggotakan 91 orang termasuk para orang tua siswa
ini mengikuti lomba tanpa sepengetahuan Pemerintah Kota Tomohon dan
dibiayai sendiri oleh para orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kota Tomohon Drs Gerardus Mogi
mengatakan bahwa keikutsertaan para siswa dalam lomba ini diatur
sendiri oleh pengurus Panguyuban dengan dukungan dan persetujuan penuh
para orang tua siswa yang mendukung melalui pendanaan bagi
masing-masing siswa. Untuk keberangkatan mereka tanpa sepengetahuan
Pemerintah Kota Tomohon yang melibatkan para siswa yang ada di sekolah
tersebut yang juga bersama para siswa dari SMK dan SMA Negeri yang
merupakan alumni SMP Kristen Tomohon.
Kepala Sekolah SMP Kristen Tomohon Rody D Tulung SPd menegaskan bahwa
Pemerintah Kota Tomohon tidak terlibat dalam hal ini, khususnya
Walikota Jimmy F Eman SE Ak yang tidak mengetahui keikutsertaan tim
dalam lomba tersebut, selanjutnya pihak sekolah tentu menyampaikan
permohonan maaf kepada pemerintah Kota Tomohon khususnya kepada
Walikota, sebab Pemerintah Kota Tomohon sama sekali tidak terlibat dan
Tim bukan menjadi utusan Pemerintah Kota Tomohon. Tetapi atas
inisiatif panguyuban orang tua dari anak-anak marching band haleluya.
Saya sebagai kepala sekolah dan guru/pegawai SMP Kristen Tomohon
meminta maaf kepada Pemerintah kota Tomohon, lebih khusus kepada
walikota Tomohon atas pernyataan melalui media sosial baik online
maupun media masaa lainnya yang menyudutkan walikota, berkaitan dengan
masalah kepulangan para siswa yang tertunda karena belum tersedianya
biaya tiket pulang Club Haleluya Marching Band di SMP Kristen Tomohon.
Padahal hal ini bukan tanggung jawab pemkot karena bukan utusan pemkot
untuk ikut lomba marching band di Bandung Tetapi sepenuhnya tanggung
jawab pengurus panguyuban dan orang tua yang menjamin lewat dana yang
dijanjikan.
Untuk diketahui oleh warga sulut dan masyarakat Kota Tomohon bahwa
keikutsertaan ini adalah inisiatif paguyuban orang tua dari anggota
club yang baru terbentuk pada awal Bulan September 2015 dan semua
biaya adalah tanggung jawab panguyuban. Karena diawal pertemuan dengan
orang tua pada minggu terakhir Agustus 2015, saya sebagai kepala
sekolah menyatakan tidak siap karena tidak ada anggaran ataupun dana
untuk hal itu.
Secara spontan orang tua yang hadir dalam pertemuan tersebut
menyatakan siap dengan berbagai upaya termasuk orang tua siap tanggung
dana sebesar 4 juta per peserta, tetapi kenyataannya sampai saat ini
sebagian besar belum memenuhi tanggungan itu. Panitia Panguyuban
sendiri baru terbentuk pada tanggal 1 September 2015.
Selanjutnya upaya saat ini sebagai wujud tanggung jawab sekolah karena
ada 44 siswa, kami sudah akan mentransfer biaya tiket pulang untuk
kloter pertama 7 siswa. Sesuai kapasitas lowong dalam pesawat. Dan
akan diupayakan seluruh siswa SMP yang menjadi anggota Marching Band
akan dipulangkan di Minggu ini. Jadi Pihak sekolah bertanggung jawab
penuh dalam masalah ini dan pendanaan dari sekolah bukan dari
pihak-pihak lainnya untuk proses pemulangan yang tertunda.
Begitu juga keikutsertaan ke enam guru yang mendampingi para siswa,
mereka membayar tiket masing-masing. Justru para pengurus panguyuban
yang adalah perkumpulan para orang tua marching band di sekolah ini
mereka yang mengatur semuanya. Saat ini sudah ada beberapa siswa yang
telah kembali bersama orang tua mereka. Perlu diinformasikan bahwa
sampai saat ini tidak ada keluhan atau keberatan dari para orang tua
siswa yang ikut dalam kegiatan ini karena mereka yang tahu persis
untuk pendanaan kegiatan ini yang semuanya dari mereka.
Para siswa yang terdiri dari 44 siswa SMP Kristen Tomohon yang
berlokasi di Kaaten, 14 Siswa SMU & SMK Kristen I yang merupakan
alumni dari SMP Kristen ini. Keikutsertaan club Marching Band
Haleluyah Tomohon turut menorehkan prestasi spektakuler seperti meraih
juara umum dengan menyabet semua solo yang diperlombakan.
Sekolah ini telah mengoleksi banyak prestasi dan penghargaan seperti
yang terlihat dari ruangan kepala sekolah yang memajang ratusan tropy
dan piala hasil dari berbagai kejuaraan yang telah di raih selama ini.
Diantaranya Juara 4 kolintang dalam HUT Prov Sulut, Juara I Bola Volly
Putra dan juara III putri HUT SMAKER, Juara I Futsal, juara lomba
musik harmoni pelajar HUT Baitani ke 168, Juara 2 umum Marching Band
tahun 2015 pada Gorontalo Tournament, peringkat 2 lomba Marching Band
yang di selenggarakan oleh Manado Pearl Marching Band sekaligus juara
3 umum.
Sekolah ini memiliki 467 siswa dengan 23 guru PNS dan 6 guru non PNS
dan 5 staf tata usaha dengan 1 penjaga sekolah. Infrastruktur lengkap
telah di bangun sekolah ini yakni 17 ruangan belajar, masing-masing 1
ruang guru, Ruang Kepsek,ruang kesenian, perpustakaan, Lab IPA, ruang
computer, ruang UKS ruang OSIS, ruang alat serta warung / kantin.