AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak bersama rombongan mengunjungi lokasi Semburan Uap Air yang terdapat di Kelurahan Tondangow Kecamatan Tomohon Selatan yang tepatnya berada diseberang jalan, sekitar Klaster 24 milik Pertamina Geothermal Lahendong yang saat ini ramai di dunia maya dan menjadi perbincangan hangat dalam masyarakat, sehingga menimbulkan kekawatiran tersendiri bagi warga dan para pembaca yang tidak melihat dan mengerti secara langsung dengan aktivitas alam ini. Kegiatan monitoring ini dilaksanakan Pemerintah Kota bersama pemerintah Provinsi dalam hal ini instansi terkait bersama para anggota DPRD Kota Tomohon. Sekaligus untuk memantau lokasi semburan uap air di kawasan panas bumi di Lahendong yang sedang dioperasikan Pertamina. Serta memperoleh informasi yang jelas, masukan tentang kondisi terkini dari akibat dan pengaruh semburan uap air ini bagi kehidupan masyarakat sekitar serta memberikan pemahaman yang jelaskepada seluruh masyarakat. Walikota bersama rombongan mendapatkan penjelasan dari GM PT Pertamina Lahendong Selvianus Patangke yang mengatakan bahwa Pertamina akan berusaha untuk mengatasi semburan yang keluar karena uap air. Dengan melakukan penanganan disumber semburan yang keluar bukan lumpur tetapi uap air panas. Lumpur terbentuk karena interaksi tanah di permukaan. Uap panas ini telah disampaikan kepada masyarakat bahwa tidak berbahaya. Untuk hewan yang mati, tidak terkait dengan musibah ini. Beliau mengatakan mereka memonitor selama 24 jam setiap hari. Selanjutnya pihak pertamina bertanggung jawab soal dampaknya dengan harga yang sewajarnya, bahkan kalau ada putusan yang diusulkan oleh pihak Pemerintah Daerah, pihaknya akan menyetujui untuk lahan yang terkena dampak dari aktivitas ini. Bahkan pihak Geothermal berjanji akan menutup wilayah cluster 24 jika mengancam warga. Oleh karena itu masyarakat tak perlu kuatir karena pertamina mengutamakan kepentingan masyarakat. Apabila mengarah pada kerugian masyarakat maka operasional perusahan akan ditutup untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. Walikota Tomohon mengatakan bahwa pihak manajemen pertamina telah memberi informasi terkini bahwa ini adalah tekanan uap air bukan lumpur. Pemerintah Kota sendiri telah mengundang ahli dari Universitas Gajah Mada DR Tri Utami untuk melakukan kajian mengenai ativitas ini. Beliau mengatakan bahwa pihak Geothermal berjanji akan menutup wilayah kluster 24 jika mengancam keselamatan warga. Kepada seluruh masyarakat Tomhon diharapkan tetap tenang karena Tim Teknis Pertamina dan Geolog Universitas Gajah Mada akan terus melakukan kajian mengenai fenomena semburan uap air ini (bukan gas beracun) seperti yang dikawatirkan masyarakat. Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kota Tomohon akan terus memantau aktivitas dan pekerjaan di lapangan. Bahkan Penjabat Gubernur Soni Sumarsono yang telah mengunjungi lokasi ini mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak kawatir tetapi tetap waspada serta megingatkan kepada pihak PT Pertamina Geotheermal Lahendong untuk terus memonitor dan menginformasikan aktivitas ini. Sebagaimana diketahui, pada pertengahan Desember 2015, sedikitnya tiga sumur mirip Lapindo di Kelurahan Tondangow, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, di sekitar area Klaster 24 milik Pertamina Geothermal Lahendong, melakukan semburan. Tinggi semburan mencapai 15 meter lebih. Pantauan sebelumnya yakni saat Natal 25 Desember 2015 di lokasi ini justru menjadi obyek kunjungan bagi masyarakat sekitar dan para wisatawan. Memang beberapa waktu lalu, dari tiga sumur lumpur yang ada, dua sumur lumpur telah membentuk lobang cukup besar. Oleh karena itu diminta kepada para pengunjung untuk waspada. Dengan kunjungan ini Walikota Tomohon meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan berikan kesempatan kepada para ahli dari Universitas Gajah Mada bersama tim terkait untuk meneliti dan mencarikan solusi terbaikuntuk aktivitas alam ini.