Eat n Drink 302 | Menyucikan Hati Nurani
11/11/2016 No Comments Reflection Administrator

Edisi 10 November 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: Ibr. 9:1—10:18

9:1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.

9:2 Sebab suatu kemah dipersiapkan, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki pelita dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat kudus.

9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat mahakudus.

9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan botol emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang berisi perjanjian,

9:5 dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci. 

9:6 Demikianlah caranya tempat kudus itu diatur. Jadi, imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,

9:7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dilakukan oleh umatnya tanpa sadar.

9:8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.

9:9 Itulah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan kurban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan hati nurani orang yang mempersembahkannya,

9:10 melainkan hanya berkenaan dengan makanan, minuman dan berbagai macam pembasuhan, yakni peraturan-peraturan lahiriah yang hanya berlaku sampai tiba saat pembaruan.

9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia — artinya yang tidak termasuk ciptaan ini —

9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah kambing jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

9:13 Sebab, jika darah kambing jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,

9:14 terlebih lagi darah Kristus, yang melalui Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

9:15 Karena itu, Dialah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima warisan kekal yang dijanjikan, sebab sudah ada yang mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.

9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

9:17 Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab wasiat tidak berlaku, selama pembuat wasiat masih hidup.

9:18 Itulah sebabnya perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah.

9:19 Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah sesuai dengan hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah kambing jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,

9:20 sambil berkata, “Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.”

9:21 Juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya seperti itu dengan darah.

9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

9:23 Jadi, segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di surga haruslah disucikan secara demikian, tetapi benda-benda surgawi sendiri harus disucikan dengan persembahan-persembahan yang lebih baik daripada itu.

9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah bagi kepentingan kita.

9:25 Ia bukan masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri berulang-ulang, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

9:26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Akan tetapi, sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa dengan kurban diri-Nya.

9:27 Sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

9:28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya untuk kedua kalinya bukan untuk menanggung dosa, tetapi untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.

10:1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari hal-hal baik yang akan datang, dan bukan wujud dari hal-hal tersebut. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang beribadah.

10:2 Sebab jika hal itu mungkin, bukankah orang tidak mempersembahkan kurban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya?

10:3 Tetapi justru dengan kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.

10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah kambing jantan menghapuskan dosa.

10:5 Karena itu, ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki — tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.

10:6 Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”

10:8 Di atas, Ia berkata, “Kurban dan persembahan, kurban bakaran dan kurban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” — meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat.

10:9 Kemudian kata-Nya, “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua.

10:10 Karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

10:11 Selanjutnya setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

10:12 Tetapi, setelah mempersembahkan hanya satu kurban saja karena dosa, Kristus duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

10:13 dan sekarang Ia hanya menantikan saat bilamana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

10:14 Sebab oleh satu kurban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang dikuduskan.

10:15 Dan Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,

10:16 sebab setelah Ia berfirman, “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah hari-hari itu,” firman Tuhan lagi, “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,

10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka.”

10:18 Jadi, apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.

 

Menyucikan Hati Nurani

Doa baca: “Terlebih lagi darah Kristus, yang melalui Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.” (Ibr. 9:14)

 

Penyucian hati nurani dengan darah-Nya membuat hati nurani kita kudus, murni dan tidak bercela. Hati nurani yang tidak bercela adalah hati nurani yang tanpa lubang atau kebocoran. Jika kita mengakui dosa-dosa kita di hadapan Allah dan menanggulangi dosa kita di hadapan manusia, manusia batiniah kita akan menjadi tanpa dosa-dosa dan hati nurani kita menjadi murni. Kita dapat melayani Allah hanya dengan hati nurani yang murni. Jika kita ingin pelayanan kita menjamah Allah, kita harus melayani dengan hati nurani yang murni. Jika hati nurani kita tidak murni, bukan hanya doa kita tidak dijawab, tetapi juga tidak akan pernah menjamah Allah.

Beberapa hati nurani orang seperti kapal yang kandas. Meskipun beberapa orang telah mengabaikan hati nuraninya, mereka yang telah diselamatkan tidak seharusnya meremehkan kesalahan yang kecil; sebaliknya kita harus menanggulanginya dengan tuntas. Jika kita ingin mengikuti Tuhan dalam hayat, kita harus mengikuti Dia dan memenuhi prinsip-Nya. Jika kita ingin melayani dan menjamah Allah, kita harus selalu memiliki hadirat Allah di dalam kita, dan kita harus penuh dengan terang dan memiliki iman sepanjang waktu. Dalam jalan ini, terang, wahyu, hayat akan menjadi pengalaman kita yang konstan. Selama kita dengan tuntas menanggulangi hati nurani, kita akan mampu berjalan di jalan ini dengan jalan yang lurus dan tepat. (Standar Perkataan Sehat, pelajaran 17, W. Lee)

 

Ayat Hafalan: “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yes. 55:6) 

Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Yer. 52

TOMOHON UNDERCOVER | Short Film from North Sulawesi – INDONESIA
TOMOHON UNDERCOVER | Short Film from North Sulawesi – INDONESIA

SINOPSIS : Dua gank anak muda yang berseteru namun kepala masing-masing geng terpikat pada satu wanita yang sama. Film ini Read more

Eat n Drink 1 (Anak Daud, Anak Abraham)
Eat n Drink 1 (Anak Daud, Anak Abraham)

Pembacaan Ayat Alkitab: Mat. 1 1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Read more

Eat n Drink 2 (Melihat Bintang-Nya)
Eat n Drink 2 (Melihat Bintang-Nya)

Pembacaan Ayat Alkitab: Mat. 2:1-23 2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang Read more

Eat n Drink 3 (Bertobat Demi Kerajaan)
Eat n Drink 3 (Bertobat Demi Kerajaan)

Pembacaan Ayat Alkitab: Mat. 3 3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: 3:2 "Bertobatlah, Read more

(Visited 7 times, 1 visits today)
About The Author

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *