AmazingTomohon.com
Not everyone can see what you see
Edisi 15 September 2016 – Pembacaan Ayat Alkitab: 2 Kor. 10
10:1 Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
10:2 Aku meminta kepada kamu: Jangan kamu memaksa aku menunjukkan keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka bahwa kami hidup secara duniawi.
10:3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bilamana ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
10:7 Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau seseorang benar-benar yakin bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya bahwa kami juga milik Kristus sama seperti dia.
10:8 Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.
10:9 Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku.
10:10 Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti.
10:11 Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.
10:12 Memang kami tidak berani menggolongkan atau membandingkan diri kami dengan orang-orang tertentu yang memuji diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!
10:13 Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga.
10:14 Sebab dalam memberitakan Injil Kristus kami telah sampai kepada kamu, sehingga kami tidak melewati batas daerah kerja kami, seolah-olah kami belum sampai kepada kamu.
10:15 Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap bahwa apabila imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.
10:16 Dengan demikian, kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh daripada daerahmu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.
10:17 “Tetapi siapa saja yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
Pikiran yang Tertawan Iblis
Doa baca: “Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.” (2 Kor. 10:5)
Dalam ayat ini kita nampak bahwa Iblis akan menggunakan berbagai siasat sebagai benteng-benteng kokoh untuk menawan pikiran manusia. Sebab itu, jika Tuhan ingin mendapatkan manusia, benteng-benteng Iblis yang kokoh itu harus diruntuhkan terlebih dahulu, kemudian barulah Tuhan dapat menerobos ke dalam untuk merebut pikirannya.
Sering kali Iblis dapat mengurung manusia dengan berbagai macam khayalan. Kita manusia sangat bodoh, mengira khayalan-khayalan itu berasal dari diri kita sendiri, padahal itu adalah benteng-benteng kokoh yang dibangun Iblis guna mencegah hati kita untuk tunduk kepada Kristus. Kadang-kadang Iblis memberikan satu pikiran yang mendadak kepada kita. Bila kita menerima pikiran itu, kita menerima pekerjaannya. Tetapi jika kita menolak pikiran itu, kita menolak pekerjaannya. Banyak pikiran yang bukan berasal dari pemikiran kita, melainkan pemberian Iblis. Karena itu, kita harus belajar menolak pikiran-pikiran pemberian Iblis itu. Banyak problema atau kesulitan yang timbul di antara anak-anak Allah sebetulnya bukan kesulitan yang bersifat fakta, melainkan bersifat mental. Karena begitu mata kita tidak memandang kepada Tuhan, pasti akan timbul problema. Sebab itu, di samping kita harus nampak betapa Iblis bisa menyerang pikiran kita, kita pun harus tahu, asal kita menolaknya saja, maka bereslah segalanya. Bila kita senantiasa memikirkan perkara-perkara rohani, maka Iblis tidak mudah menyuntikkan pikirannya ke dalam kita. (Melawan Iblis, W. Nee)
Ayat Hafalan: “Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.” (Rm. 15:6)
Jadwal Pembacaan Perjanjian Lama: Ams. 25—26